Home Blog Artikel Proses Penyamakan Kulit Sapi Untuk Produk Souvenir

Proses Penyamakan Kulit Sapi Untuk Produk Souvenir

Proses Penyamakan Kulit sapi

Proses penyamakan kulit sapi untuk produk souvenir sedikit banyak perlu kita ketahui. Hal ini sebatas untuk informasi agar kita semakin paham karakteristik dari kulit asli. Karena akan berpengaruh pada ketelitian kita saat sedang memilih produk kulit asli atau bukan. Selain itu efek dari kecanggihan teknologi semakin menyamarkan perbedaan antara kulit asli dan kulit sintetis.

Sebelum kulit sapi siap dijadikan sebagai bahan dasar produk kerajinan kulit perlu ada proses penyamakan. Hal ini memiliki tujuan untuk memberikan kualitas yang maksimal pada bahan kulit asli tersebut. Tentu saja juga akan berbeda hasil dan kualitasnya dengan kulit sapi yang belum disamak. Selain itu memberikan nilai tambah ekonomi pada produk souvenir seperti tas, dompet, tempat id card dan lainnya.

Apa itu Proses Penyamakan Kulit ?

Penyamakan kulit merupakan proses memperbaiki struktur kulit asli yang baru saja dikuliti/mentah menjadi olahan kulit yang lebih kuat dan awet. Karena pada saat kulit masih dalam kondisi mentah, masih sangat rentan terhadap pembusukan. Hal ini disebabkan dari banyaknya bakteri yang masih menempel pada kulit mentah. Sehingga tahap pertama dari penyamakan adalah menghilangkan bakteri tersebut dengan dijemur.

Bahan kulit yang biasanya digunakan khususnya di Indonesia, biasanya seperti sapi, domba, kerbau dan lainnya. Untuk kulit sapi menjadi komoditas utama untuk dijadikan berbagai produk kulit asli. Karena lebih fleksible untuk dijadikan menjadi berbagai kerajinan produk kulit yang diinginkan.

Setelah kita mengetahui mengenai apa itu definisi penyamakan kulit, kemudian akan dijelaskan mengenai beberapa tahapnya. Karena untuk strategi penyamakan memang secara umum setiap produsen memiliki keistimewaan tersendiri. Hanya saja ada runtutan tahapan cara penyamakan yang wajib dilakukan yaitu sebagai berikut

  • Cara Penyamakan Kulit Berbulu
  • Cara Penyamakan Kulit Tidak Berbulu

Cara Penyamakan Untuk Jenis Kulit Berbulu

Cara penyamakan kulit berbulu bertujuan untuk menciptakan produk dengan model yang memiliki karakteristik khas. Hal tersebut karena yang akan digunakan untuk bahan dasar produk bukan hanya kulit saja tapi juga bulunya. Kulit sapi menjadi salah satu andalan untuk kategori souvenir kulit unik. Selain itu juga bisa di custom untuk kebutuhan produk apa yang diinginkan.

Produk yang biasanya menggunakan cara penyamakan kulit berbulu ini seperti tas dan sepatu. Model souvenir tas pouch kulit berbulu sekarang sedang trend karena para customernya di kuasai oleh kalangan muda. Hal ini juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari variasi permintaan pasar. Tentu ada yang menyukai dengan aksesoris bulu dan ada juga yang tidak. Karena fitur bulu ini juga memberikan rasa nyaman untuk penggunanya dan bertekstur lembut.

baca juga : tips merawat souvenir kulit asli dengan baik

Cara Penyamakan Untuk Jenis Kulit Tidak Berbulu

Seperti yang kita tahu untuk pemanfaatannya tahap ini hanya mengandalkan kulit saja. Sedangkan untuk bulunya tidak terpakai alias dibuang. Kulit sapi yang menggunakan cara penyamakan ini biasanya untuk produk souvenir yang berukuran minimalis. Bisa dicontohkan seperti gantungan kunci, tempat id card kulit dan cover binder.

Untuk perbedaan dari cara penyamakan kulit berbulu dan tak berbulu yaitu pada tahapan pengapuran. Bahan kapur sangat baik untuk membuat bulu copot dari kulit. Karena senyawa yang terkandung dalam kapur bersifat mengikis dan panas. Kulit yang masih memiliki direndam bersama air campuran kapur kemudian dengan sendirinya akan terkelupas. Sedangkan untuk penyamakan yang masih menggunakan bulu tidak digunakan tahap pengapuran (lime).

Tahap Menyamak Kulit di Lingkup Industri

Cara penyamakan yang dilakukan sekarang ini sudah berbeda dengan cara lama. Bisa dikatakan sekarang ini lebih efisien waktu dan modern. Apalagi beberapa alat berat yang modern pada taraf industri sudah semakin berkembang. Terutama untuk mendapatkan kebutuhan pasar dalam waktu yang cepat.

Ada beberapa tahapan proses penyamakan kulit tingkat industri yaitu

  • Tahap Persiapan (curing)
  • pre-tanning
  • Masuk tahap pelepasan bulu
  • Tahap deliming dan bating
  • Pengasaman (pickling)

Rangkaian tahapan penyamakan ini memiliki pengaruh yang saling berhubungan. Sehingga setiap tahap memilki peran penting untuk mendapatkan bahan kulit sapi yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya akan kami berikan info secara umum dari setiap tahap diatas sebagai berikut;

Tahap Persiapan (curing)

Tahap curing atau persiapan merupakan metode untuk membuat kulit lebih awet. Bisa juga dikatakan sebagai pembersihan dari beberapa bakteri yang masih ada pada bahan kulit sapi mentah. Biasanya menggunakan beberapa bumbu dapur seperti garam. Terbukti menggunakan garam mampu mencegah pertumbuhan bakteri secara pesar.

Kolagen yang ada dikulit sapi tentunya tidak akan rusak karena pertumbuhan bakteri sudah dihentikan. Disisi lain kadar air yang terkandung pada kulit sapi akan berkurang melalui tahapan osmosis. Tujuannya agar bahan kulit sapi tidak lembab dan menjadi lebih kering.

Proses pengawetan menggunakan garam sebenarnya sudah banyak digunakan untuk berbagai pembuatan makanan. Tentunya juga menggunakan beberapa bahan kulit sapi seperti krecek dan krupuk kulit ikan yang berbahan dari kulit. Prosesnya pun memiliki beberapa jenis yang sering digunakan yaitu welt-salting dan brine-curing.

Pada proses welt-salting metodenya dengann cara kulit hewan diberikan garam secara merata di beberapa lapisan. Selanjutnya kulit sapi dipress menggunakan alat khsusus selama kurang lebih 30-40 menit. Hal ini untuk memastikan bahwa kulit benar-benar kering dan tidak lembab.

Bagian proses pada brine curing menerapkan sistem perendaman kulit sapi di sebuah wadah besar yang telah berisi air garam. Setelah itu diaduk selama hampir 16 jam agar serapan kandungan garam terserap secara sempurna pada kulit. Biasanya dalam mengaduknya proses penyamakan kulit sapi ini menggunakan suhu rendah.

Tahap Beam House (pre tanning)

Tahap proses selanjutnya yaitu pre tanning yang artinya ada perlakuan khusus terhadap kulit sebelum disamak. Fungsinya sendiri untuk memastikan bahwa kulit siap untuk diolah menjadi produk kerajinan. Biasanya pada tahap ini menghilangkan beberapa bagian pada kulit yang tidak dibutuhkan. Contohnya seperti bulu, sisa lemak, serpihan tulang dan semacamnya.

Ada beberapa tahapan pada proses pre tanning yaitu:

  • Perendaman (soaking), Merupakan proses pada bahan kulit sapi yang dimasukkan kedalam air. Tujuannya untuk mengurangi kadar garam di bagian kulit yang telah dilakukan pada proses curing. Selain itu juga berfungsi untuk memberikan kelembapan pada kulit dengan menambahkan kadar air agar tidak kaku. Selam proses berjalan diberikan juga campuran bahan kimia seperti dithiocarbamate (biosida). Tujuannya untuk menghambat regenerasi bakteri di kulit. Ada juga bahan kimia lainnya seperti fungisida yang bekerja untuk menghindari tumbuhnya jamur di bahan kulit asli.
  • Tahap Pengapuran (liming), menggunakan cara mencampurkan senyawa bahan kapur kedalam air. Selain menggunakan kapur bahan kimia lainnya yang digunakan seperti, sodium sulfida, sianida, amina dan sebagainya. Tujuan tahap pengapuran ini yaitu agar bulu kulit yang tidak dipakai dan keratin lainnya hilang. Selain itu juga menghilangkan bagian protein larut yang tidak dibutuhkan, menghilangkan lemak minyak, dan membuat kulit lebih fleksibel dengan mengkodisikan kandungan kolagen pada kulit.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *